Πέμπτη 30 Ιουνίου 2011

Lelampahan Bopo Sri Gutomo ( kaca 33 )

free counters

+


DASA – WARSA
AGAMA SAPTA DARMA
( 10 th usia A.S.D. )


Disusun oleh
SRI PAWENANG
Juru Bicara Panuntun Agung
AGAMA SAPTA DARMA

________________________________________________________
Dikeluarkan oleh :
YAYASAN SRATI DARMA

________________________________________________________
Dilarang mengutip atau mencetak atau menjual buku ini.



SEMBOYAN
Dimana Saja, Kepada Siapa saja warga Sapta Darma harus bersinar laksana Surya (Baskara).

Foto PANUNTUN SRI GUTAMA

Pengantar Kata.
Kita sambut dengan gembira keluarnya Buku Peringatan 10 tahun timbulnya Agama Sapta Darma di Indonesia ini ialah sejak ilham yang pertama2 diterima oleh Panuntun Sri Gutama di Pare Kediri (Jawa Timur) ialah tanggal 27 December 1952 sampai sekarang tanggal 27 December 1962.

Sepuluh tahun kita para warga Agama Sapta Darma diberi petunjuk jalan serta diasuh oleh Panuntun kita Bapak Sri Gutama Pencipta Agama Sapta Darma yang tiada mengenal payah. Serta didalam menjalankan tugas2 Hyang Maha Kuasa selalu disertai ketenangan, ketegasan serta ketabahan, menghadapi segala empasan gelombang.

Achirnya sepuluh tahun telah lampau, kita warga Agama Sapta Darma beramai-ramai dengan penuh kesederhanaan dan kemeriahan memperingati Dasa Warsa genap 10 tahun usia Agama Sapta Darma ini yang dihadliri oleh segenap Tuntunan Agama Sapta Darma dari seluruh Indonesia, di Kediri.

Alangkah terharunya hati kami setelah Panuntun Agung kita Bapak Sri Gutama memberikan ulangan2 yang sangat tinggi nilainya kepada para Tuntunan untuk diteruskan kepada seluruh warganya dari seluruh penjuru tanah air ialah kesempurnaan penelitian pasujudan Agama Sapta Darma yang nanti akan kami muat didalam buku ini, agar dapat dipakai sebagai pedoman Saudara2 didalam mencapai kesempurnaan menyembah kehadapan Hyang Maha Kuasa, serta dapat mencapai ketentraman hidup serta kewaspadaan pribadi, serta mengerti akan kesempurnaan hidup yang sejati.

Maka patutlah saat yang bersejarah itu kita peringati, kita camkan betul2 apa arti dan maksudnya kita menggali rasa kita yang meliputi seluruh tubuh atau kita menggali kepribadian kita yang asli.

Tiada kami lupakan kepada Sdr. Sugijo dari Staf Panuntun Agung atas bantuannya dan saran2 dari Bapak Kapten Alri Slamet dalam menyusun Buku ini. Dan tentulah senantiasa tegur dan sapa dari para pemakai kami nantikan, demi kesempurnaan Buku ini dalam penerbitan jad. Semoga buku ini bermanfaat bagi para pemakai.
Kediri, 27 December 1962.
SRI Pawenang.
Notulen (= tambatan)
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Petuah-petuah
PENUNTUN AGUNG AGAMA SAPTA DARMA
Bapak SRI GUTAMA
.
Pada upacara Peringatan 10 tahun Agama Sapta Darma yang dihadliri oleh Segenap Tuntunan Agama Sapta Darma seluruh Indonesia.
--- di Kediri ---
(Dua malam berturut-turut ialah tanggal :27/28 dan 28/29 December 1962).
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Tanggal: 27/28 December 1962.
Mulai jam : 22.25
.

Para hadlirin sekalian Yth.
Bapak2 Tuntunan Agama Sapta Darma dari seluruh Tanah Air Indonesia.
Pertama-tama minta maaf apabila didalam uraian kami nanti terdapat kekurangan2, kekhilafan2 dan kesalahan2 baik disengaja maupun tidak disengaja.
Disamping itu disini kami sampaikan banyak2 terima kasih kepada Tuntunan Agama Sapta Darma Propinsi Jawa –Timur, yang kami serahi untuk menyelenggarakan peringatan ini, dan atas nama para yang hadlir, kami minta maaf sebesar-besarnya.
Selanjutnya yang per-tama2 kami akan berbicara pada para tuntunan2 dari seluruh Indonesia yang pada malam hari ini hadlir disini.

Saudara2 para Tuntunan Yth.
Tugas tuntunan adalah berat, berat sekali, mampu tidaknya melaksanakan tugasnya tergantung pada kemauan, keinsjafan dan keikhlasannya.
Menjadi Tuntunan berarti
mengabdi, yaitu mengabdi warga.
Ia bertugas
meninjau ketempat-tempat para warga dipelosok-pelosok,
menuntun /mengajar serta membimbing mereka untuk berdarma dalam hidupnya,
demi tercapainya cita2 luhur / satria utama.

Jadi apabila terdapat kesalahan2 pada warga didalam menjalankan / melaksanakan ajaran Agama Sapta Darma, sebenarnya
sumber kesalahan itu terletak pada pundak Sdr2. Tuntunan sekalian.
Mengapa demikian ?.
Sebab banyak para Tuntunan Agama Sapta Darma yang
hanya simbolis saja, dalam arti
belum melaksanakan fungsi dan tugasnya.
Ia bahkan tidak mau bersatu/menyatukan diri,
tidak membimbing warganya, melainkan
seperti majikan,
minta didewa-dewakan,
tidak memberi contoh berdarma kepada warganya, dsbnya.

Padahal sebenarnya Saudara2 dapat berdarma sesuai dengan kemampuan dari pada :nafsu, budi dan pakartinya.
Alasan tidak adanya waktu, hal ini tidak dapat kami terima, sebab dalam hidup kita harus membagi waktu dari 24 jam itu misalnya:
8 jam untuk cari makan (bekerja).
7 jam untuk tidur.
2 jam untuk istirahat.
2 jam untuk bersenang-senang misalnya: nglencer (jalan2).
5 jam untuk mengolah rochani.

Saudara2 sekalian Yth.
Saya kira 5 jam telah cukup untuk mengolah rochani sambil berdarma demi tercapainya budi luhur. Kaya darma adalah ciri yang khas daripada manusia yang Sosialis Revolusioner. Lihatlah pada Symbol Sapta Darma (symbol pribadi manusia), ada tertulis nafsu, budi dan pakarti berarti Revolusionair (gerak cepat kearah perbuatan yang baik) sedangkan kata “Darma” disitu berarti Sosialis.
Jadi kalau Saudara betul2 menjadi Tuntunan berarti mempunyai jiwa yang “Sosialis Revolusionair”. Maka apabila Saudara2 memiliki jiwa Sosialis revolusionair, laksanakanlah tugas Tuntunan itu.
Tetapi apabila memang Saudara tak mampu, tak sanggup, sehingga Saudara2 hanya jadi symbol saja, atau bersifat sebagai majikan saja, maka lebih baik letakkanlah dan serahkanlah kembali tugas Tuntunan itu, dan
jadilah warga biasa.
Warga2pun insjaflah tentang pentingnya berdarma itu.
Darmakanlah mengenai hidup rochanimu.
Darmakanlah hasil penggalian pribadimu
.
Rochani=jiwa=rasa.
Kaya darma rochani berarti kaya darma rasa.
Bahasa Jawa = Dana Rasa.

Saudara2 sekalian Yth.
Manusia hidup diliputi/dipengaruhi oleh 3 getaran, yaitu getaran dari tumbuh2an, getaran dari binatang, getaran dari cahaya.
= Hidup tumbuh2an adalah tidak sempurna, karena hanya memiliki nafsu saja, ialah nafsu untuk mencari makan. Lihatlah akar dari pada tumbuh2an tersebut menembus apa saja yang menghalang-halangi dalam usahanya mencari makan.
=Hidup binatang juga kurang sempurna karena memiliki nafsu, dan budi. Maka hidup binatang lebih tinggi daripada hidup tumbuh2an.
Suatu usaha mempertahankan jenis (misalnya : melindungi anak2nya), adalah budi yang ada pada binatang.
= Manusia adalah makhluk yang sempurna; karena mamiliki nafsu-budi dan pakarti.
Maka hidup manusia adalah sempurna dan tertinggi.

Saudara2 sekalian Yth.
Makhluk2 yang kurang sempurna saja banyak memberi darma. Lihat saja tumbuh2an berguna bagi binatang juga bagi manusia. Demikian pula binatangpun berguna bagi hidup manusia. Selain tenaganya didarmakan kepada manusia, kalau perlu sampai nyawanyapun misalnya ayam, ia menyerahkan lehernya apabila kita kehendaki.
Nyatalah bahwa binatang dan tumbuh2an sebagai isi dunia ini besar darmanya bagi manusia. Lalu bagaimana dengan kita manusia sebagai machluk yang sempurna ini ? Apa darma kita kepada sesama hidup ? Maukah kita dikalahkan oleh tumbuh2an dan binatang ?

Saudara2 sekalian Yth.
Sekarang apakah yang dapat kita darmakan ?
Yang dapat kita darmakan adalah Nafsu, budi, pakarti yang baik.
Apabila kita mengenyam buah, apa yang kita nikmati ialah rasanya. Demikian pula yang kita darmakan ialah rasa kita yang baik, budi pakarti kita yang baik, sehingga biar bisa dikenyam oleh sesama hidup.
Getaran tumbuh2an dan binatang yang kita makan ini mempunyai pengaruh juga terhadap tata hidup kita, dan pengaruh itu ada yang baik dan ada yang buruk. Sifat yang jelek antara lain ialah sifat malas, iri hati, suka mencela, benci dsb-nya. Semua sifat tersebut adalah sifat yang mengotori kepala kita dan bahkan menunjukkan kekurangan diri.
Membasmi sifat2 itu berarti kita menghimpun sifat2 yang baik. Himpunan getaran2 yang sempurna akan mendorong manusia bertindak baik dan berjiwa Sosialis revolusionair. Menjadikan manusia terhormat dan satria utama. Hanya satria utamalah yang dapat menghayu-hayu bahagianya buwana, dan berbudi bawa leksana.

Saudara2 Yth.
Semua itu adalah penunjuk / kritik dan teori demi tercapainya keluhuran budi Saudara2 sendiri untuk mengolahnya. Jadi Saudara2 mempunyai hak untuk mengoreksi dan selanjutnya menggali sendiri. Ingatlah saja bahwa kita manusia adalah makhluk yang tertinggi jadi janganlah kita mau dijajah/jangan mau kalah dengan tumbuh2an dan binatang2.

Saudara2 Yth.
Renungkan keterangan2 diatas. Rasakanlah baik2, sebab saja tak pandai mengutarakan.
Lalu bagaimana caranya supaja kita tidak dijajah oleh getaran2 yang kurang sempurna ?
Caranya ialah jujur, jujur sekali lagi jujur.
Kita jujur terhadap siapapun,
terutama terhadap hidupnya sendiri.

Tingkah laku hidup manusia dikemudikan oleh getaran2 yang ada dikepala.
Apabila getaran2 tumbuh2an yang memenuhi kepala, maka
manusia yang demikian akan bersikap malas,
dan apabila getaran2 binatang yang menguasai, maka meskipun ia giat, tindakannya akan kurang baik.
Karena itu, galilah,
telitilah selalu getaran2 yang menguasai dirimu,
agar segala tingkah lakumu selalu didorong oleh getaran2 yang sempurna.
Ingatlah bahwa darmamu akan selalu diingat/dikenang oleh orang yang diberi darma.
Dengan mencintai hidupnya, mencintai sesama umat, maka berarti ia menjunjung tinggi dirinya, bangsanya dan negaranya.

Saudara2 Yth.
Meskipun Agama Sapta Darma perkembangannya laksana air laut yang berarti senantiasa pasang surut serta bergelombang, namun dalam pertumbuhannya dan perkembangannya selama 10 tahun ini warganya telah berjuta-juta.
Sebab semua mengenyam hasil2nya . Alangkah baiknya apabila hasil2 itu diamalkan/ didarmakan pada sesama. Dengan demikian Agama Sapta Darma akan lebih pesat lagi perkembangannya.
Banyak diantara Tuntunan dan warga yang
meributkan soal perlunya berdiri sebuah sanggar ditempatnya.
Ini sebetulnya kurang kami setujui.
Mengapa ?
Saudara sekalian berdarma saja belum;
sujudnya masih korat-karit,kok meributkan soal berdirinya sanggar.
Jangan demikian Saudara2. Yang penting disini ialah:
Galilah rasamu yang sempurna,
jangan meributkan soal sanggar.
Perbaikilah budi pekertimu dahulu,
bersihkanlah kepalamu dari kekotoran.
Janganlah seperti udang yang selalu membawa kotoran dikepalanya.
Maukah Saudara2 disamakan dengan udang ?.
Maka sempurnakanlah dahulu hidupmu.
Galilah kepribadianmu yang asli kemudian amalkanlah. Darmakanlah.
Soal cita2 sanggar itu mudah nanti.

Saudara2 Yth.
Soal nama Sri Gutama saja jadi rebutan. Banyak yang ingin menyebut dirinya Sri Gutama.
Silahkan kalau memang konsekwen. (Jawa = sembada).
Yang selalu membimbing umat kepelosok-pelosok,
berani meninggalkan kepentingan dirinya sendiri,
hanya cinta dan berdarma kepada umat
.
Dapatkah Saudara memisahkan antara Sri Gutama dan Harjasapura ?
Yang mana Sri Gutama ? Yang mana Harjasapura ?
Kalau Saudara2 sujud melihat Sri Gutama seperti apa ?
Apakah melihat Sri Gutama Harjasapura Pare ?
Atau melihat Sri Gutama pak Dirja, pak Salam.
Diantara para hadirin menyawab serentak. Melihat Sri Gutama Harjasapura Paree.
Betul ? Jawab : Ya.
Nah. Saudara2 sekalian
Jangan Saudara sampai tertipu itu semuanya,
malah akan merugikan dirimu sendiri, sedang
soal kecil diperbesar.

Saudara2 hadirin Yth.
Modal jadi Satria utama, ialah jujur dan cinta.
Baik terhadap dirinya sendiri, maupun terhadap sesama
.
Untuk itu diperlukan kemauan yang keras dan kesanggupan yang penuh dalam usaha menggali pribadi saudara yang asli, atau hidup yang sempurna. Dimana hasilnya didarmakan.
Bila kita benar2 bisa melaksanakan, percajalah, bahwa Saudara2 akan dapat menjadi contoh, menyadi pelopor, sehingga akhirnya bangsa kita akan jadi pelopor umat/bangsa didunia.
Sekianlah dahulu Saudara2.
Achirnya resapkanlah, dan renungkanlah dalam2 uraian kami tersebut. Apabila kurang puas, kritiklah, debatlah.
Jam: 23.10.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Uraian Panuntun Agung fase ke II. Jam: 24.55
Bapak2. Ibu2 Yth.
Kami menangis, karena melihat kenyataan banyak warga, dalam menjalankan wewarah Agama Sapta Darma belum dapat melaksanakan sebagaimana mestinya. Karena itu dibawah ini ada petunjuk2 yang benar. Kami berharap mendapat perhatian/penelitian yang sepenuhnya, sehingga dengan demikian benar2 dikuasai dengan betul. Dan buahnya nanti dapat kita kenyam benar2 dan dapat Saudara sebarkan serta turunkan kepada anak cucu kita nanti.

Saudara2 Yth.
Sujud yang sempurna dalam pasujudan Agama Sapta Darma bergandengan erat dengan biji dan asal mula manusia.
Sujud Agama Sapta Darma berarti pula sujud tentang asal mula manusia. Berarti yang dapat merasakan rasa yang semulia-mulianya.
Apakah asal mula manusia itu ?
Ialah dari getaran tumbuh-tumbuhan dan getaran dari binatang yang kita makan, dan akhirnya berwujud air putih (air suci); dengan sinar cahaya (tri-tunggal).
Didalam pertanian misalnya, apabila kami inginkan hasil yang baik, maka dipilihlah bibit yang baik, bibit yang unggul, bibit yang sempurna.
Sebab dengan bibit yang demikian, tanaman kita mengharapkan buah/hasil yang baik pula.
Dalam kehidupan kita manusia, kita akan men-cita2kan mempunyai anak yang baik, seperti anak yang cerdas, bagus, cantik, sehat, bijaksana dsb.-nya. Akan tetapi adakah kita perhatikan bibitnya ? Ternyata tidak bukan ? Bahkan biji manusia diecer-ecer di-mana2, disebarkan pada tempat2 gelap, tempat yang tiada layak, dsb.-nya. Sebab menanam biji yang sempurna terletak pada Bapak2 semua. Kenakalan, kebodohan dan kekurang sempurnanya anak2 yang dilahirkan, adalah kekeliruan orang tua dalam memelihara bijinya. Karena itu hematlah dengan biji manusia. Janganlah menuruti nafsu buasnya saja. Misalnya saja, habis menanam di-warung2 atau ditempat2 gelap, kemudian menebarkan disawahnya sendiri sampai dirumah.
Lalu bagaimana hasilnya ?
Atau Sdr. habis main judi, lihat barang2 yang jelek2, sampai dirumah terus menebarkan biji. Bagaimana hasilnya nanti anak2 kita ? Tentu saja akan jelek bukan ? Sebab getaran2 yang buas yang jelek masih ter-kenang2 dikepala. Padahal getaran2 tersebut akan turut pula tersaring dalam menurunkan biji2 manusia, dan turut pula tertanam didalamnya.

Bapak2 sekalian Yth.
Ciptakanlah anak2/keturunan Sapta Darma yang baik, yang sempurna. Ciptakanlah anak yang cerdas, yang berbudi luhur, anak yang utama, anak yang baik dengan jalan memelihara biji manusia yang sempurna. Karena itu perlu Saudara2 sekalian mengolah biji manusia itu. Tentu saja caranya dengan jalan sujud.
Karena seperti pernah sering kukatakan pada Saudara, bahwa getaran air putih kita akan dapat menyiram keseluruh tubuh, terutama dapat mengalahkan getaran2 yang kurang sempurna yang ada dikepala. Maka kepala kita dapat tenang, tentram dan dingin. Yang mana nantinya getaran tenang, tentram tadi, akan turut pula tersaring dalam penanaman biji tsb. Yang akan menghasilkan anak yang cerdas, sehat dan waspada seperti yang kita harap-harapkan. Nah inilah Saudara sekalian yang terpenting harus saudara renungkan dan perhatikan betul2.

Saudara2 hadirin Yth.
Sampailah kita sekarang kepada uraian soal SUJUD. Dalam menjalankan sujud perlu sekali kami sempurnakan, agar dapat lebih manfaat pada diri kita.
Ucapan2 dalam sujud: Hyang Maha Suci sujud Hyang Maha Kuasa.
Benarkah yang sujud itu Hyang Maha Suci kita sungguh2 ?.
Karena itu sekarang pahamkan benar, kemudian nanti sebarkan dan beberkan pada warga2. Apabila belum mengerti sekali-kali janganlah malu bertanya. Sebab ini adalah kebutuhan Saudara sendiri.
Adapun cara penelitian sujud yang sempurna adalah sbb:
Yang pertama:
Duduk bersila bagi seorang pria/ bertimpuh bagi seorang wanita

menghadap ke Timur seperti biasa.

Mata diarahkan kebawah, memandang tajam +- 1 m.

Duduknya tegak lurus, bersikap tenang,

jangan memikirkan apa2/macam2

(Andaikan kepala menggeleng kekiri atau kekanan, juga apabila kepala mendangak atau kepala dingkluk kebawah, hal ini tidak boleh sama sekali karena nanti akan menghalang-halangi (mengganggu) jalannya getaran air suci tersebut yang akan berjalan langsung keotak besar)

FASE KE 1.
Mulai merasakan getaran yang kasar naik,

maka kepala terasa berat,

kemudian getaran menurun, menutup mata.

Setelah mata tertutup akibat turunnya getaran tersebut, maka

getaran menurun lagi sampai kepada mulut.

Kemudian mulut/ bibir terasa tebal dan

dari lidah keluar air liur (air ludahnya)

kemudian air ludah tersebut kita telan,

terus didalam batin mengucap:
Allah Hyang Maha Agung.
Allah Hyang Maha Rochim.
Allah Hyang Maha Adil
.

FASE KE II.
Selanjutnya merasakan getaran yang ke 2 yang halus ialah
getaran air putih yang berasal dari tulang cetik (Bhs.Jawa silit kodok atau tulang ekor)

Getaran air putih tersebut naik sedetik demi sedetik melalui ruas2 tulang punggung (ula2 , Bahasa Jawa)

Adapun jalannya sangat halus sekali karena
tiap2 ruas merambat mengambil getaran2 dari sumsum tulang punggung tadi.

Jalannya halus sekali.
Begitulah selanjutnya
sedetik demi sedetik melalui ruas2 tulang punggung tersebut.

Dengandemikian maka
badan akan membungkuk dengan sendirinya mengikuti jalannya getaran yang halus tersebut.

Sikap lurusnya badan harus tetap dipelihara,
artinya membungkuknya jangan melengkung, sehingga tidak mengganggu jalannya air putih tadi.

Bapak2 dan para hadirin Yth.
Disini yang perlu diperhatikan ialah
gangguan2 yang tidak kita sangka2 datangnya,
ialah pikiran2 yang datang se-konyong2,
hingga mengganggu dalam merasakan nikmatnya jalannya getaran air putih tersebut.

Bagaimana cara kita menolak gangguan2 tersebut ?
Ialah sewaktu datang gangguan tersebut, maka
mata kita buka dengan sengaja.
Lalu dalam batin mengucap:
Allah Hyang Maha Agung.
Allah Hyang Maha Rochim.
Allah Hyang Maha Adil.


Setelah gangguan itu hilang, maka
mata kita tutup kembali.
Akan tetapi harus diingat:
1. Sikap tubuh sewaktu terganggu harus tetap diperhatikan (jangan dibungkukkan)
2. Maka
harus diingat, sampai dimana jalannya getaran air putih tadi, sehingga setelah menyebut Asma Allah 3 tadi, mata telah ditutup kembali, dengan demikian jalannya yang tertahan tadi dapat diikuti kelanjutannya.

Hal ini perlu sekali diperhatikan agar tidak terjadi loncatan2 jalannya getaran air putih.
Jalannya seperti menaiki tangga rantai untuk masuk/ naik ke Jonggring Selaka (otak besar) melalui Sela Penangkep (otak kecil) tersebut.

Demikianlah selalu dikerjakan, apabila datang gangguan selama sujud, sehingga akhirnya dahi menyentuh tanah/ tikar.

Apabila dahi telah menyentuh tanah, ini berarti bahwa jalannya getaran air putih telah sampai ke otak besar.

Maka lalu mengunjal ambegan (menghela napas panjang).

Bila lidah serasa penuh air liur bergetar, kemudian mengucapkan :
"Hyang Maha Suci sujud Hyang Maha Kuasa" 3 X (dalam batin)
Inilah saatnya kontak dengan sinar Allah.

Hadirin sekalian Yth.
Mempelajari dan melakukan hal tersebut diatas bukanlah hal yang mudah. Apabila hal2 tersebut belum bisa dilaksanakan, maka ia belum dapat melakukan apa yang disebut ening.
Hingga dewasa ini banyak para Tuntunan maupun warga yang merasa gembira sekali apabila didalam sujud mendapat gambaran2, meskipun ia tidak dapat meramalkan maksud gambaran tersebut. Dan anehnya gambaran2 yang ia peroleh diramalkan dengan pikir. Bagaimana dapat benar apabila ditafsirkan secara akal pikir ?
Sebab rasa diwejang oleh cahya.
Maka caranya meramali harus pula dengan rasa.

Saudara2 sekalian Yth.
Apabila penelitian sujud yang sempurna tersebut telah dapat Saudara jalankan/praktekkan dengan betul, maka berarti Saudara telah melakukan penggalian yang sejati, penggalian pribadi yang asli.
Dan apabila Saudara telah berhasil, maka Saudara akan menjadi manusia yang utama, terhindar dari jajahan getaran2 yang kurang sempurna/ tidak sempurna seperti telah kami uraikan dimuka. Atau Saudara akan menjadi manusia yang berbudi luhur.
Semuanya itu akan dapat terlaksana apabila usaha itu didampingi dengan kemauan dan kemampuan saudara, dan juga didampingi dengan kaya darma (jadi memerlukan 3 unsur).

Saudara2 sekalian Yth.
Sujud bungkukan ke I telah selesai.
Kemudian duduk kembali.
Apabila kita telah duduk,
semua getaran dikepala yang telah kontak dengan sinar cahaya akan turun, merata keseluruh tubuh.
Maka lalu dirasakan turunnya itu.
Saluran mana yang dilalui, silahkan Saudara teliti sendiri didada Saudara.
Disini sengaja tidak kami tunjukkan dengan harapan:
1.Sdr. dapat meneliti/memecahkan sendiri.
2.Menjaga Saudara2 tidak akan menjadi manusia ikut-ikutan (=rubuh-rubuh gedang).
Turunnya getaran tersebut melalui dada (serasa dingin),
kemudian keperut.
Saat inilah untuk melatih kewaskitaan/kewaspadaan.
Sebab kita dapat melatih kewaskitaan dengan meneliti getaran2 yang mengalir ke gelombang2 yang ada/saluran2 yang mana yang dilaluinya getaran2 tersebut.
Sebetulnya kita sendiri telah mempunyai kewaskitaan tersebut misalnya dada kita terasa trataban, maka dalam batin kita akan ada apa ini.
Akan tetapi kita belum tahu duduk soalnya.
Maka kita sekarang dapat mengerti sebab2-nya. Sebab Saudara sekalian telah saja beri cara jalannya Saudara akan menjadi manusia yang penuh waspada.
Itulah penggalian pribadi yang aseli.
Janganlah Saudara2 akan menjadi manusia ikut-ikutan atau rubuh-rubuh gedang.
Saudara harus berani memecahkan dan memikirkan persoalan-persoalan.
Sukakah Saudara2 akan menjadi manusia ikut2-an ?Rubuh2 gedang ? Manusia yang anut grubjug ?
Jawab hadirin a.l. Tidak !!!
Jadi bilamana Saudara ke sanggar,
janganlah hanya untuk mengobrol saja,
tapi gunakan kesempatan itu untuk
menggali, meneliti melatih diri sendiri.
Sanggupkah saudara2 melaksanakan ???
Jawaban hadirin. Sanggup !!
Nah ,jawaban saudara2 itu keluar dari
bibir malang atau bibir mujur ?
Artinya, sungguhkah Saudara2 dapat menepati janji?
Jawaban Saudara2 sekalian yang dulu2 itu kebanyakan keluar dari
bibir mujur yang artinya dapat mulur/mungkret.
Janji saudara tidak kau tepati sendiri.

Saudara2 sekalian laksanakanlah penggalian dan penelitian yang sungguh2. Saya ingin Saudara2 para tuntunan menjadi manusia yang waspada,
bebas dari iri hati,panasten, dahwen, dsb.nya, sebab perasaan2 yang jelek itulah akan menghambat kewaspadaan, kewaskitaan Saudara2.
Selanjutnya.
Apabila bungkukan2 telah selesai dan Saudara telah duduk kembali, maka
silahkan Saudara menyelesaikan bungkukan ke 2, ke 3 dengan cara seperti pertama.

Saudara2 sekalian Yth.
Sujud Saudara sekalian adalah sujud asal mula manusia.
Maka mulai sekarang kurangilah makan dan tidur. Tapi kata2 ini,
jangan diterima wantah begitu saja Saudara (jangan diterima letterlijk).
Disini dapat saya umpamakan. Bila orang habis mencangkul sawah, ia akan mengalami rasa capai. Akan tetapi capai dalam mencangkul tanah akan memberi kesehatan badan kita, karena kita mendapatkan sinar matahari dan sari2 getaran tanah.
Sebaliknya bila Bapak2 bersetubuh, walaupun hanya sebentar, badan kita akan capai dan lemas, lembek.
Karena apa ? Biji manusia dikuras dari badan. Sedang itu sebetulnya membikin kesehatan.
Maka hematlah dengan penebaran biji manusia.
Caranya telah saja utarakan dimuka
keraplah sujud dalam waktu senggang.
Apabila Saudara2 betul2 dapat menyalankan seperti apa yang saja katakan tadi, niscayalah pelacuran akan lenyap dari masyarakat Indonesia.

Bapak2 Tuntunan Yth.
Kita harus bersatu. Janganlah dikalangan kita membeda-bedakan suku2 misalnya, disini ada suku Sunda, Bali, Lampong, Jawa dsb.
Saja tak suka akan suku2, sebab nanti akan pincang Saudara.
Sebab lantas tidak punya tangan. Karena itu demi untuk persatuan bangsa Indonesia ialah menghendaki Satu Bangsa. Satu Negara. Satu Bahasa.
Maka saya usulkan agar Buku2 Wewarah Agama Sapta Darma dicetak kedalam Bahasa Indonesia. Sebab kami tak setuju dipertahankannya suku2, demi untuk persatuan bangsa Indonesia.
Percajalah, apabila Saudara2 juga penuh berusaha, maka bangsa kita akan jadi bangsa no. 1 didunia, akan jadi contoh dan akan jadi pelopor bangsa didunia dalam keluhuran. Percajalah A,S,D dan Negara kita Indonesia akan bersinar keseluruh dunia, bersinar laksana Surya.

Bapak2/Ibu2 sekalian Yth.
Sapta Darma adalah Agama.
Mengapa ?
Saudara sekalian tahu
artian Agama dalam arti difinisi rochaniah menurut Sapta Darma berasal dari arti:
A = Asal mula manusia.
Ga = Gama ( kama, berarti air suci/putih.)
Ma = Maja: sinar Cahaya Hyang Maha Kuasa.


Jadi Sapta darma adalah Agama karena Sujudnya menggali/ memelihara asal mula manusia.

Karena sudah saya katakan
asal mula manusia ialah dari air putih dan Sinar cahaya Hyang Maha Kuasa.
Inilah definisi Agama menurut pendapat Sapta Darma.
Sekian, terimakasih. Jam 1.53.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Fatwa PANUNTUN AGUNG pada malam ke 2, tgl. 28/29-12-’62 yang dimulai pada jam 22.30.

Bapak2, Ibu, Para hadlirin Yth.
Sebelumnya saya minta ma’af, bila terjadi kekhilafan dalam uraian nanti. Pertama2 akan kami uraikan sekedar cuplikan riwayat penerimaan dan perkembangan A.S.D.
Sejak penerimaan ilham yang pertama, kami selalu diikuti oleh 2 orang sahabat (pengikut), yang selama itu tidak pernah berpisah. Dengan demikian mereka itu selalu menjadi saksi2 utama dalam penerimaan ilham2.
Apabila ada diantara mereka itu yang mengundurkan diri, atau misalnya terjadi dua2nya mengundurkan diri, entah bagaimana, mesti ada orang lain yang menggantikannya mengikuti kami. Demikian seterusnya sejak semula (th 1952) s/d tahun 1956, saat mana para sahabat mengembangkan A.S.D. keluar kota Pare keseluruh Indonesia.
Mereka itu ada yang mengikuti terus-menerus selama 3 bulan, ada yang 4 a 5 bulan bahkan ada yang 7 a 8 bulan.
Dalam usaha mengembangkan A.S.D. banyak sekali rintangan2, penderitaan2, pengorbanan2 perasaan yang bersama kami hadapi/derita.
Ejekan2, cemoohan2 dilontarkan pada kami. Namun semua itu kami terima dengan penuh ketenangan & kesabaran serta kegembiraan.
Hanya berkat ketabahan itulah akhirnya Hyang Maha Kuasa mengijinkan A.S.D. berkembang dengan subur serta cepat.
Karena itu kami pesankan disini pada para Warga maupun Tuntunan terutama, meski banyak rintangan yang Sayudara2 hadapi terimalah dan hadapilah itu dengan tenang dan teguh.
Terimalah segala rintangan dengan gembira serta kesadaran.Sebab semua rintangan itu semuanya adalah pupuk serta menguji ketabahan,kesadaran dan keyakinan kita.
Tanpa rintangan2 takkan tercapai untuk menyadi Satria Utama.
Untuk memiliki budi luhur, jalannya tidaklah lurus & rata.
Disekolah, tiap kenaikan kelas/tingkat, mesti ada ujian atau test. Demikian pula kita.
Tiap kita menuju ketingkat kesempurnaan/ keluhuran, pastilah kita harus mengatasi sesuatu rintangan, mengekang nafsu dsb. Dan apabila kita lulus dalam menghadapinya, majulah kita setapak kedepan/keatas.
Saudara para Tuntunan Yth.
Tuntunan adalah pengabdi. Jadi
harus menjunjung dan menghormati warganya.
Dengan demikian Warganya akan berbuat lebih mencintai dan menghormati Tuntunannya. Bukankah pengabdian Tuntunan itu sebenarnya adalah
pendidikan martabat pribadi sendiri ?
Jadi ejekan2, cemoohan2 itu sebenarnya adalah penilai, seberapa jauh ketenangan dan kesabaran Saudara.
Ingatlah akan ucapan2:
Wani ngalah luhur wekasane.
Mengalah Saudara2, bukan berarti kalah.
Tetapi mengalah untuk menang, untuk mencapai budi luhur.

Saudara2 Yth.
Khodrati manusia seharusnya mencintai sesama. Sebab sifat itu adalah sesuai dengan saat terjadinya.
Bukankah sewaktu kita ini tercetak, situasi/suasana Bapak dan Ibu dalam keadaan2:
-- saling mencintai secara ikhlas dan jujur.
-- gembira.
-- semangat ???
Mengapa kita tidak mau mencintai sesama ?
Dan sekarang menjadi pemalas serta pemurung ?
Ingatlah Saudara2 pada purwa duksina. (purwa = wiwitan. Sina = putih)
Dengan itu, ini bisa terlaksana apabila jalan2 yang tersebut diatas ditempuh.
Isteri yang sejati harus sehidup semati.
Ini bukan berarti istri (wanita) biasa, tetapi suatu kias, perlambang kesatuan yang erat antara jasmani & rokhani, atau antara Adam dengan Kawa.
Jadi tubuh yang sempurna disertai budi pakarti yang luhur. Memberikan darma hidupnya secara tulus dan ikhlas, tanpa pamrih.

Saudara2 Tuntunan Yth.
Usahakanlah tugas Tuntunan dapat dilaksanakan.
Misalkan saja sebulan sekali,
Tuntunan Propinsi menemui/ saling bertemu dengan para Tuntunan Karesidenan -- Karesidenan dengan Kabupaten --
Kabupaten dengan Kecamatan/ Tuntunan Sanggar.
Tiap Tuntunan seyogyanya mengadakan penyelidikan dan penelitian terhadap pengolahan/ pelaksanaan ajaran A.S.D. terhadap para warganya.
Baik mengenai kesempurnaan2 sujudnya maupun darma hidupnya.
Semua kerja supaja didiskusikan dan hasilnya dicocokkan. Dengan demikian terdapat keseragaman.

Saudara2 Yth.
Saudara2 telah sampai pada penelitian, penyempurnaan pasujudan. Ini berarti sampai pada taraf penyempurnaan getaran. Jadi Saudara telah berusaha menajami tajamnya Sapta Rengga, pribadi sendiri.
Saudara akan sampai pada taraf2 lanciping (tajamnya) pangandika (tutur kata) dan kewaspadaan.
Karena itu jangan gegabah dengan tutur kata.
Karena orang yang telah menggali meneliti dan mengolah getaran-getarannya, tutur kata/ sabdanya gawat keliwat-liwat, tajamnya melebihi pisau cukur.
Ini kami ingatkan, agar tidak nemahi/ mengenai diri sendiri.
Jagalah, hingga selalu bertutur kata yang baik.

Saudara2 membangun Candi Sapta Rengga (mata 2, telinga 2, lubang hidung 2, mulut 1 (= 7) , biar tajam / waspada/ waskita.
Karena itu banyak rintangannya. Tercapai tidaknya terserah pada usaha Saudara2 sendiri. Bila dapat, Saudara2 akan menjadi Satria Utama, manusia pelopor yang dapat menghayu-hayu bahagianya dunia.

Bapak2, Ibu2 Yth.
Dalam kehidupan rumah tangga, kami pesankan senantiasa dalam kedamaian. Jangan mudah bertengkar. Jadilah pasangan yang rukun.Seperti mimi & mintuna.
Dalam mencarikan pasangan hidup putera-puterinya atau dirinya (bagi sekarang yang belum berpasangan)
ajarlah mengadakan penelitian yang sempurna, supaya kelak tidak pecah lagi.
Didalam persetubuhan, rasa manunggal/ bersatu, yaitu manunggaling rasa cahya dan Air putih yang berasal dari makanan. Ini menimbulkan air rasa, air cahaya, air rasa, air mani.
Jadi: dalam kesukaan (persetubuhan), air putih keluar, dalam kesukaran (kesusahan), air mata keluar.
Karena itu hindarilah percekcokan dalam rumah tangga, supaya tiada timbul kesukaran.
Perjodohan yang sejati seperti mimi & mintuna berarti :
-- menimbulkan ketenteraman.
-- penghematan/ biji manusia, dan pemeliharaan.

Ini mengakibatkan lahirnya keturunan yang baik.

Ibu2 Yth.
Ibu2 banyak yang masih kabotan tapih/ pinjung.
Jadi Ibu2-pun perlu menggali dengan jalan menyempurnakan sujudnya. sehingga nanti dapat menguasai getarannya. Ini banyak berguna bagi Ibu2.
Suatu contoh saja:
Apabila Bapakmu pergi, maka eningkan.
Apabila dadanya terasa berdebar keras (di “RA”), maka cegahlah dengan bujuk rayu (esem dsb.-nya), supaya Bapak tak jadi pergi. Sebab apabila jadi pergi, maka akan terjadi hal2 yang tak diinginkan. Misalnya saja Bapak akan berlaku serong, ada halangan dsb.
Apabila tidur bersama, Ibu harus dikiri Bapak.
Mengapa ?
Ini usaha mencocokkan rasa dengan pangrasa Adam dan Kawa.
Dalam pewayangan: kiwa berarti lorek = jelek.
Tapi bukan berarti bila Ibu dikiri Bapak lalu berarti Ibu itu jelek, ooo tidak sama sekali.
Ini dimaksudkan supaya terjadi keseimbangan jalannya Ibu dengan Bapak.

Bapak2, Ibu2. Semua Hadlirin Yth.
Dengarkan, camkan dan rasakan baik2 apa yang akan kami katakan ini.
Sabdaning Sri Gutama.
"A.S.D. akan jadi pedoman, pegangan (panutaning) para umat sedunia".
Apabila bohong/ mlesed Sabdaning dan panjangkaning Sri Gutama, berarti bukan sabdaning Panuntun Agung Agama Sapta Darma.
Wahyu alam, pepadanging donya jatuh di Negara kita.
Saudara2 semua kinudang-kudang (diharapkan sekali) menjadi manusia Satria Utama yang akan mempunyai watak berbudi bawa leksana, sanggup menghayu-hayu bahagianya dunia.
A.S.D. dan Warga A.S.D. akan menjadi pepadang, dan selalu bersinar laksana Surya.--
Bohong Sabdaning Sri Gutama, berarti bukan Sabdaning P.A. agama Sapta Darma.

Saudara2 Yth.
Saudara2 akan jadi pelopor orang2 yang terpilih.
Untuk itu harus memiliki toya yang wening.
Memiliki toya ingkang wening dapat digambarkan Air suci/ bersih.
Caranya memiliki ialah Sdr.2 harus berani dan mau membersihkan dunia pribadinya. (Ngresiki jagading pribadi).
Memiliki toja ingkang wening dapat digambarkan sbb:
Ibarat mengambil air sumur (sumber = mata air) ditaruh dalam gelas untuk diminum. Apabila air itu diendapkan (dileremake), maka bagian atasnya (bagian yang bersih), bila diminum akan lebih nikmat/ enak, dari pada apabila air itu langsung diminum. Air yang bersih tersebut apabila diberikan pada orang lain, lebih2 yang kehausan ( haus pegangan hidup), akan terasa lebih seger sumjah, enak sekali.
Jadi air yang jernih lebih bermanfaat.
Ini berarti Saudara2 harus selalu perlu mengendapkan/ menyaring getaran2-nya. agar hasil yang baik, apabila didarmakan, akan terasa nikmat dikenyam orang lain.
Sekian: 23.29.
- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Fatwa fase ke II dimulai jam :02.15.
Saudara2 Yth.
Kini kami berpesan pada para Ibu.
Ibu2 Yth. yang pertama , disini akan kami betulkan sikap sujud yang susila.
Adapun cara2 penelitian sujud yang sempurna, telah dengan panjang lebar diuraikan, dan yang diulang oleh pembicara yang lain.
Sujud yang susila bagi para Ibu, ialah
bila sedang membungkuk, sekali-kali janganlah mengangkat pantatnya.
Didalam sujud, sesudah selesai, banyak Ibu2 yang berkata, bahwa ia mengetahui apa2. Itu tidak benar.
Itu palsu.
Jadi mulai sekarang jangan sering membuat tahu apa2, dengan harapan biar disebut orang waskita dsb.nya.
Kalian kami ajar/ tuntun pada tabiat yang jujur jadi jangan suka membohong.
Jangan membohongi pribadinya sendiri ya Ibu ?
Dampingilah Bapak2 ini. Biar rumah tangga yang bahagia, damai dan sentausa. Hindarilah percekcokan, agar keruntuhan rumah tangga dapat terjaga/ terhindar. Ingatlah bahwa kebahagiaan rumah tangga adalah sendi daripada kebahagiaan masyarakat.

Para Hadlirin Yth.
Semua pesan kami, kami harap dilaksanakan. Semua itu hanya demi kebahagiaan Bapak2, Ibu2 sendiri. Marilah be-ramai2 dan ber-sama2 memberikan darma/ amal perbuatan kepada semua umat.
Sembuhkanlah orang2 yang menderita sakit !
Apabila mengobati,
caranya seperti yang telah Saudara kenal, atau seperti yang diuraikan dalam buku.
Lihatlah pasien sdr. dengan penuh,
bila lidah Saudara telah bergetar, Sabdalah "Waras".
Ini adalah salah satu usaha dalam mencari keutamaan.
Sebab apabila terjadi kesembuhan dalam usaha kita tersebut, maka kita senang. Suatu kesenangan yang tak bisa dibeli. Karena ia tak mau diberi upah, maka si pasien merasa berhutang budi. Karena itu si pasien tersebut akan senantiasa ingat kebaikan yang diterima, sehingga ia akan mendoakan kebaikan. Doa ini akan bisa menambah kekuatan pada yang menyembuhkan tadi.
Apabila sewaktu akan menyabda itu timbul rasa keraguan, dan ada dorongan harapan pamrih (balas jasa), maka sabdanya tidak akan mandi (ampuh)(tidak mempunyai kekuatan penyembuhan).

Saudara2 Yth.
masuk A.S.D berarti mencari jalan untuk mencapai keutamaan/ keluhuran budi.
Jadi bukan tempat untuk mencari harta benda. kekayaan materiil.
Jadi yang bisa diperoleh adalah kebahagiaan,
karena ia dalam Sapta Darma akan mendapatkan ketenteraman, ketenangan dan kesabaran.
Dan itu benar2 diperoleh apabila dalam tingkah hidupnya melalui jalan Tuhan.
Perjuangan hidup, apalagi keluhuran, akan berlangsung terus sampai ia mati.
Dan kita akan mengenyam apa arti hidup bahagia, abadi, apabila kita duduk dalam kebijaksanaan, keluhuran, dan kewibawaan.
Akhirnya sebagai penutup: Selamat jalan. selamat berjuang, selamat berhasil (sukses) dalam mengejar kebahagiaan, kesempurnaan hidup didunia dan akherat, demi menghayu-hayu bahagianya dunia.
Sekian
Jam 03.25